Selasa, 11 November 2014

Akuntansi Untuk Perusahaan Dagang (1EA30)

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG

1. Perusahaan Dagang
Perusahaan Dagang adalah perusahaan yang kegiatan usahanya membeli barang dan
menjualnya kembali tanpa memprosesnya terlebih dahulu dengan tujuan memperoleh
laba.

2. Transaksi
Perusahan Dagang
1. Pembelian
Transaksi pembelian barang dagang dalam
perusahaan dagang yang ditunjukkan untuk dijual kembali akan dicatat pada
akun pembelian. Pembelian dapat dilakukan secara tunai atau kredit. Pembelian barang
yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan tidak tidak dijual kembali
akan dicatat pada akun tersendiri.
2. Biaya Angkut Pembelian
Sebelum memperoleh barang yang dibeli, biasanya perlu mengeluarkan ongkos
angkut dari toko atau sampai ke gudang pembeli. Sehingga harga peroleh barang tersebut terdiri dari harga beli ditambah
dengan ongkos (biaya angkutnya). Seluruh
pengeluaran untuk biaya angkut pembelian akan dicatat dalam satu akun tersendiri
yaitu akun beban angkut pembelian. Sebagai bukti transaksi adalah berupa faktur.
3. Retur Pembelian
Pada waktu melakukan transaksi pembelian barang, kadang barang yang dibeli itu tidak sesuai dengan barang yang diminta, atau mengalami kerusakan pada saat proses
pengiriman. Maka pihak pembeli berhak mengembalikan barang yang rusak tersebut kepada penjual. Dalam hal ini apabila
pembelian barang yang dikembalikan itu dilakukan secara tunai, maka penjual
akan mengembalikan uangnya tunai kepada pembelinya.Sebaliknya bila pembelian
dilakukan secara kredit, maka pembeli akan membuat nota debit sebagai bukti pengurangan utangnya. Pengurangan utangnya itu
dilakukan dengan cara mendebit akun utang dagang dan mengkreditkan akun retur
pembelian. Bukti transaksi yang digunakan adalah nota debit.
4. Potongan Pembelian
Potongan pembelian diberikan oleh penjualan
dengan tujuan agar pembeli dapat melunasi utangnya sebelum tanggal jatuh tempo,
atau pelunasannya dalam jangka waktu potongan.Potongan yang diterima dicatat
dalam akun potongan pembelian. Sebagai akibat adanya potongan pembelian itu maka
jumlah utang yang harus dibayar akan berkurang, yaitu jumlah akhir faktur yang
dikurangi dengan potongan pembelian yang diterima. Bukti transaksi yang digunakan
adalah berupa kwitansi atau bukti pengeluaran kas.
5. Penjualan
Transaksi penjualan barang dagang dalam
perusahaan dagang dapat dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit, atau
sebagian secara tunai dan sisanya dibayar secara kredit. Setiap transaksi penjualan
barang dagang dicatat dalam akun penjualan. Bukti transaksi yang digunakan adalah berupa Faktur atau Bukti Penerimaan Kas.
6. Retur penjualan
Setelah transaksi penjualan dilakukan dimana
barang yang telah dilakirimkan kepada pembeli. Maka dapat terjadi transaksi retur
penjualan. Artinya sejumlah barang yang telah dijual / dikirimkan, dikembalikan lagi
oleh pihak pembeli dengan alasan tertentu. Misalnya karena rusak atau tidak sesuai
dengan pesanannya. Bagi pihak penjual pengembalian barang tersebut akan mengurangi piutangnya kemudian
mencatatnya kedalam akun retur penjualan.
7. Potongan Penjualan
Potongan penjualan diberikan untuk merangsang pembeli agar segera membayar utangnya, sebelum tanggal jatuh tempo yang ditetapkan. Potongan penjualan akan
mengurangi jumlah piutang yang diterima disaat jatuh tempo, dan dicatat dalam akun
potongan penjualan. Bukti transaksi yang digunakan berupa kuitansi atau bukti kas masuk.
8. Biaya Angkut
Penjualan Dalam penjualan saat barang dijual, mungkin saja penjualan akan menanggung
biaya angkut atau biaya pengiriman barang sampai digudang pembeli. Maka biaya yang dikeluarkan pihak penjual akan dicatat dalam akun biaya angkut penjualan.
9. Persediaan Barang Dagang
Persediaan barang dagang adalah jumlah
persediaan barang dagang yang ada pada akhir periode tertentu. Misalnya persediaan barang dagang 31 Desember 2013, yaitu nilai persediaan setelah dilakukan perhitungan secara fisik (stock opname) yang ada
didalam gudang atau toko. Persediaan tersebut dicatat dalam akun persediaan barang
dagang. Bukti yang digunakan adalah bukti memorial.
10. Utang Dagang
Terjadi karena masih terdapat sisa pembayaran dari suatu pembelian oleh suatu
perusahaan dagang.
11. Piutang Usaha
Digunakan untuk mencatat sisa-sisa harga
pembelian yang dilakukan oleh pembeli atau semua sisa harga penjualan yang belum dibayarkan.
12. Harga Pokok
Penjualan (HPP) Untuk menampung harga
pokok/harga beli barang yang dijual dalam suatu periode akuntansi.

3. Jurnal Umum dan Jurnal Khusus
1. Jurnal Umum
Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
transaksi dalam perusahaan.secara terperinci.
2. Jurnal Khusus
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi- transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.
Jurnal Khusus
terdiri dari :
a) Jurnal Penjualan
(Sales Journal)
Jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
penjualan barang secara kredit kepada Customer.
b) Jurnal Pembelian
(Purchases Journal)
Jurnal yang digunakan apabila kita melakukan
pembelian secara kredit kepada supplier.
c) Jurnal Pengeluaran
Kas (Cash Payment
Journal)
Jurnal yang digunakan untuk mencatat setiap
pengeluaran kas dalam suatu perusahaan.
d) Jurnal Penerimaan
Kas (Cash Receipt
Journal)
Jurnal yang digunakam untuk mencatat setiap
penerimaan kas dalam suatu perusahaan.
e) Jurnal Umum
(Memorial Journal)
Jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi diluar empat jurnal diatas.
f) Jurnal Pembalik
(Reversing Entries)
Jurnal yang dibuat pada awal periode sebagai kebalikan dari sebagian jurnal penyesuaian pada akhir periode sebelumnya. Jurnal ini bersifat opsional namun jika dilakukan
memberikan manfaat. Tidak semua ayat jurnal penyesuaian dilakukan reversing entries.
Jurnal penyesuaian yang dibalik
adalah:
1. Hutang Biaya
2. Piutang Pendapatan
3. Pendapatan Diterima
Dimuka
4. Biaya Dibayar Dimuka
g) Jurnal Penutup
(Closing Entries)
Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup rekening- rekening nominal/sementara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar