Senin, 08 Desember 2014

Tugas IBD 4 MANUSIA DAN HARAPAN

MANUSIA DAN HARAPAN

( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Ilmu Budaya Dasar )
Disusun Oleh :
INTAN DESTRIANA DEWI
(15214362)
Kelas :
1 EA 30
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
         Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan karuniaNya lah pada akhirnya kami, selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN HARAPAN”. Makalah ini di susun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar ilmu budaya dasar.
       Makalah ini ditulis berdasarkan preferensi dari artikel yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarwoko selaku dosen pengajar mata kuliah soft skill ilmu budaya dasar atas bimbingan dan pengarahannya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Dan juga kepada rekan rekan mahasiswa yang telah membantu sehingga dapat meneyelesaikan makalah ini.
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca tentunya akan mampu membawa penulis menuju perbaikan yg lebih baik.
         Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
 
 
MANUSIA DAN HARAPAN
1.Berbagai Contoh Dalam Kehidupan
                Mengenai harapan-harapan yang ada pada manusia, dapat diperhatikan informasi tentang sejarah tokoh-tokoh masyarakat,diantaranya adalah seorang pahlawan nasional : “Mohammad Husni Thamrin” : Menurut Anhar Ganggang dalam bukunya yang berjudul “Muhammad Husni Thamrin”, tokoh tersebut ketika masih kanak-kanak diharapkan agar oleh ibunya agar kelak diperolehnya kepandaian, dengan kepandaiannya itu diharapkan agar Mohammad Husni Thamrin dapat  memikirkan kehidupan bersama disekelilingnya.  Yang perlu diperhatikan pada harapan sang ibu dalam informasi diatas ialah mengenai adanya kehidupan bersama disekeliling Mohammad Husni Thamrin. Sang ibu kiranya memperhatikan keadaan kehidupan masyarakat sekitarnya; kehidupan masyarakat tersebut perlu dipikirkan karena keadaan yang menyedihkan sebagai akibat penjajahan. Keadaan yang menyedihkan sebagai akibat penjajahan. Keadaan yang menyedihkan itu tidak dapat lain pastilah keadaan yang menunjukkan situasi penderitaan. Harapan sang ibu agaknya terkabul. Setelah Mohammad Husni Thamrin selesai menempuh pelajaran di lembaga pendidikan yang setingkat  SD dan SMP, sebenarnya ia berkesempatan untuk meneruskan pelajaran di Koning Willem II yang setingkat SMA sekarang,tetapi di sekolah ini Mohammad Husni Thamrin tidak menamatkannya. Pemuda kelahiran 16 februrari 1894 itu kemudian bekerja sebagai pegawai pamong praja di Batavia tetapi ia tidak lama bekerja sebagai pamong praja. Kemudian ia memilah lapangan pekerjaan sebagai karyawan perusahaan perkapalan milik belanda yang bernama KPM selama sepuluh tahun (1914-1924). Pada masa itulah Husni Thamrin berkenalan dengan Van Der Zee yang sering mengajaknya untuk berdiskusi mengenai masalah kemasyarakatan.
\        dengan berlatang belakang pengalaman hidupnya sejak kecil yang senantiasa bergaul dengan masyarakat, Mohammad Husni Thamrin dapat mengahayati penderitaan masyarakat sebagai akibat penjajahan. Oleh sebab itu, ia berusaha untuk membebaskan masyarakat dari penderiataannya itu. Dengan kata lain : Mohammad Husni Thamrin sebagai suatu subyek menghayati adanya penderitaan dank arena itu ia mengembangkan harapan untuk melenyapkan penderitaan tersebut. Adanya penderitaan tidak hanya dirasakan oleh subyek yang terdiri dari satu individu. Ibunda Husni Thamrin adalah subyek yang menyadari adanya penderitaan dan juga subyek yang menaruh harapan agar penderitaan tersebut dapat diatasi oleh anaknya.
          Penderitaan adalah kenyataan sedangkan harapan adalah mengenai kejadian yang bakal dating. Upaya untuk mengatasi harapan itu menimbulkan teori dan hipotesis. Bahkan ajaran agama tidak lain adalah pemandu bagi pemeluknya agar apa yang diharapkan yakni kebahagiaan dan ketentraman dapat dicapai dengan jalan sebaik-baiknya yang dizinkan oleh Tuhan Yang Maha Esa dan dengan hasil yang sebaik-baiknya pula.  Bahwasannya dunia ini terbagi menjadi beberapa blok pada hakikatnya adalah karena munculnya teori dan hipotesis yang bermacam-macam. Setiap teori untuk mencapai kebahagiaan dan ketentraman didukung oleh argument tertentu yang dianggap kuat. Sejumlah teori dan hipotesis dapat saling berbeda dan bahkan bertentangan. Masing-masing meyakini dalil-dalil yang berhasil dirumuskan dan juga meyakini bahwa praktek pelaksanaan teori itu saling berlainan. Tidak hanya berbeda begitu saja tetapi perbedaan-perbedaan itu tidak jarang pula malah dapat menciptakan penderitaan yang luar biasa bagi sebagian umat manusia. Tidak jarang terjadi pembunuhan yang mengerikan yang disebabkan oleh adanya kenyataan dan perilaku yang digerakkan oleh teori dan hipotesis tentang teknik untuk mengatasi penderitaan. Benturan ideology yang berakibat pembunuhan dan pengrusakan tidak lain adalah ekses yang dikembangkan oleh situasi yang diperkirakan menjadi kendala dan penghambat bagi penerapan teori dan hipotesis dari sejumlah pihak.
2.Nilai-nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan
                   Di dalam hasil budaya yang berupa hasil sastra dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya tersebut diangkat oleh pengubah/penulisnya, sebagai temuan sebagai gagasan utama, maka hasil sastra itu pada hakikatnya memantapkan harapan masyarakat yang ide-idenya “terwakili” dalam hasil sastra tersebut.  Nilai kejuangan yang dijadikan tolak ukur dan yang selanjutnya diharapkan agar dimiliki oleh calon warga masyarakat diantaranya ialah kesetiaan,kesungguhan,pengutamaan untuk mengabdi pada tugas,pemberian nilai kepada setiap jenis pekerjaan,disiplin,dan watak pejuang
Nilai-nilai kejuangan,kerumahtanggaan,dan kemandirian kaum wanita yang diharapkan dalam kebudayaan tersebut,didalam hasil sastra jawa diberi istilah sebagai berikut :
1.mantep,tenan,taberi (mantap,serius,dan tekun)
2.Patitis(teliti, cermat)
3.Satuhu (Setia)
4.nasiti,ngati-ati,merak ati (berencana,berhati-hati,menarik)
5.mawa dengan lawan watara (penuh perhitungan)
6.mantep suci ing kalbu (mantap dan berhati suci)
7.dan sebagainya
Demikianlah antara lain dari hasil sastra jawa dapat diteruskan sejumlah harapan yang dijadikan tolak ukur bagi usaha untuk menemukan kebahagiaan dalam kehidupan.
3.Makna Kehidupan
                Harapan berasal dari kata harap, artinya keinginan supaya sesuatu terjadi. Yang mempunyai harapan atau keinginan hati. Putus harapan berarti putus asa. Harapan artinya keinginan yang belum terwujud. Setiap orang mempunyai harapan. Tanpa harapan manusia tidak ada artinya sebagai manusia. Manusia yang tak mempunyai harapan berarti tak dapat diharapkan lagi. Menurut kodratnya dalam diri manusia ada dorongan yakni dorongan kodrat dan dorongan hidup. Dorongan kodrat adalah menangis,tertawa,berpikir,berkata,bercinta,mempunyai keturunan dan sebagainya. Kebutuhan hidup ialah kebutuhan jasmani dan rohani. Kebutuhan jasmani ialah pangan,sandang, dan papan. Sedangkan kebutuhan rohani meliputi kebahagiaan,kesejahteraan,kepuasan,hiburan dan sebagainya.
               Dalam mencukupi kebutuhan itu, baik kebutuhan kodrat maupun kebutuhan hidup, manusia tak dapat mencari sendiri melainkan harus dengan bantuan orang lain. Abraham Maslow mengkategorikan kebutuhan manusia menjadi lima macam. Lima macam kebutuhan itu merupakan lima harapan manusia. Lima macam harapan itu ialah :
1.Harapan untuk memperoleh kelangsungan hidp (survival)
2.Harapan untuk memperoleh keamanan
3.Harapan untuk memiliki hak dan kewajiban untuk mencintai dan dicintai
4.Harapan memperoleh status atau untuk diterima atau diakui lingkungan
5.Harapan  untuk memperoleh perwujudan dan cita-cita
4.Makna Kepercayaan
                  Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimiliki seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalah nya melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercayai atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang member tahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaannya.
Kebenaran menurut Poedjawiyatna dalam bukunya Etika Filsafat Tingkah Laku,merupakan cita-cita orang yang tahu. Sudah tentu dalam hal ini kebenaran tersebut adalah kebenaran logis.bagaimana sulitnya mencapai kebenaran logis iu,tetapi benar-benar disuahakan orang. Tidak ada seorang pun yang suka akan kekeliruan. Ini ternyata pula dalam usaha ilmu dalam mencapai kebenaran orang tidak memperhitungkan susah payah dan biaya, tujuannya ialah kebenaran. Manusia mempunyai bahasa sebagai alat komunikasi dalam bergaul. Pada manusia yang utama adalah bahasa (lisan atau tertulis) yang terdiri kata-kata yang digabungkan dalam bentuk kalimat. Dalam kalimat itu tercetuskan suatu keputusan yang merupakan hasil tahu. Dapat pula dikatakan bahwa orang yang tahu itu sebenarnyanmenyatakan sesuatu terhadap sesuatu. Sebab kata-kata itu masing-masing menunjuk pengertian hasil mengerti.
Berbagai kepercayaan dan Usaha Meningkatkannya.
     Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Karena itu sesuai  dengan contoh-contoh didepan, maka kepercayaan itu dibedakan atas :
1.      Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan padda diri sendiri itu perlu ditanamkan dalam setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri padda hakikatnya percaya pada tuhan yang maha esa. Percaya pada diri sendiri menganggap dirinya tidak salah,dirinya menang,dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya
2.      Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara,oramgtua,guru atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain sudah tentu percaya terhadap kata hatinya,perbuatan yang sesuai dengan kata hat atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.
3.      Kepercayaan kepada pemerintah
Menurut buku Etika Filsafat Tingkah Laku prof. I.R. Poedjwiyatna pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat. Manusia sebagai orang individu tak berarti. Orang mempunyai arti hanya sebagai seorang individu tak berarti.pandangan demokratis lain ialah tidak menyamakan rakyat dan Negara tetapi rakyat sebagai sumber kedaulatan sepenuhnya,pun sumber kedaulatan dan segala hak (J.J. Rousseau )
4.      Kepercayaan terhadap tuhan\
Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa itu amat penting. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungka rasa manusia dengan tuhannya. Bagaimana tuhan menolong umatnya apabila umat tidak mempunyai kepercayaan tuhannya sebab tidak ada lagi tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar dapat pertolongan dari- Nya.Manusia harus percaya kepada tuhan.
Berlandaskan kepercayaan tadi tiap-tiap individu merasa pasti bahwa tujuan hidup kepada kebahagiaan yang semourna itu tidak terdapat didunia ini tetapi diakhirat.
  
      Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada tuhannya. Usaha itu tergantung kepada pribadi,kondisi,situasi,dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
1.      Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah kita
2.      Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat
3.      Meningkatkan kecintaan kita kepada sesame manusia dengan jalan suka menolong,dermawan,dan sebagainya.
4.      Mengurangi nafsu pengumpulan harta yang berlebihan
5.      Menekan perasaan negitf seperti iri,dengki,fitnah,dan sebagainya .
Sumber : Joko Tri Prasetya,dkk.2013.Ilmu Budaya Dasar.Jakarta:Rineka Cipta

Tugas IBD 3 Manusia dan Tanggung Jawab

 

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Ilmu Budaya Dasar )
Disusun Oleh :
INTAN DESTRIANA DEWI
(15214362)
Kelas :
1 EA 30
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
         Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan karuniaNya lah pada akhirnya kami, selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB”. Makalah ini di susun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar ilmu budaya dasar.
       Makalah ini ditulis berdasarkan preferensi dari artikel yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarwoko selaku dosen pengajar mata kuliah soft skill ilmu budaya dasar atas bimbingan dan pengarahannya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Dan juga kepada rekan rekan mahasiswa yang telah membantu sehingga dapat meneyelesaikan makalah ini.
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca tentunya akan mampu membawa penulis menuju perbaikan yg lebih baik.
         Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

 

Manusia dan Tanggung Jawab

Manusia dan tanggung jawab dua hal yang saling berelasi dan sangat penting dalam kelangsungan hidup seseorang. Manusia dengan tanggung jawab dapat memiliki kelangsungan hidup yang baik, sedangkan manusia tanpa tanggung jawab dapat berakibat kurang adanya hubungan interaksi yang baik dengan sesama. Sebelum dijelaskan lebih lanjut tentang hubungan interaksi yang kuat antara manusia dan tanggung jawab, sebelumnya akan dijelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian manusia dan tanggung jawabnya tersebut.
  • Pengertian Manusia

Manusia memiliki banyak pengertian, bergantung dari sisi pandang orang tersebut, pengertian manusia bisa dipandang dari segi pandang ilmu pendidikan , rohani, dan lain sebagainya.

Berikut pengertian Manusia dipandang dari banyak segi penilaiannya :

1. Segi Ilmu Pendidikan

- Manusia merupakan kumpulan dari partikel-partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ).
- Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika).
- Manusia merupakan mahluk biologis yang tergolong dalam golongan mahluk mamalia (biologi).
- Manusia merupakan mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan, sering disebut homo economicus (ilmu ekonomi).
- Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi).
- Manusia merupakan mahluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik).

2. Segi Rohani

Manusia diciptakan oleh Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt.

  • Hakikat Manusia

Hakekat manusia adalah sebagai berikut :

1.Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.2.Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial.

3.Mahkluk yang mampu mengarahkan dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu menentukan nasibnya.


4.Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai (tuntas) selama hidupnya.


5.Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat dunia lebih baik untuk ditempati


6.Suatu keberadaan yang berpotensi yang perwujudanya merupakan ketakterdugaan dengan potensi yang tak terbatas


7.Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan jahat.


8.Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan turutama lingkungan sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusaannya tanpa hidup di dalam lingkungan sosial


(Sumber : Buku Psikologi Pendidikan oleh Sri Esti. W Djiwandon )


  • Pengertian Tanggung Jawab

Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab, maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual maupun dengan cara masyarakat.

Apabila dikaji, tanggungjawab itu adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara  manusia dan lingkungan, antara manusia dan Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.



Macam Macam Tanggung Jawab

a) Tanggung jawab terhadap diri sendiri,  yaitu menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

b) Tanggung jawab terhadap keluarga, yaitu tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya terhadap nama baik keluarga, tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,dan kehidupan.

c) Tanggung jawab terhadap masyarakat, yaitu manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk sosial.

d) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara, yaitu suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri, dan apabila perbuatan itu salah, maka harus bertanggung jawab kepada negara.

e) Tanggung jawab terhadap Tuhan, yaitu Tuhan menciptakan manusia dibumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan, sehingga tindakan manusia tidak lepas dari hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama.


sumber Referensi:
Buku Pengetahuan Ilmu Budaya Dasar/Manusia dan Tanggung Jawab
Ilmu Budaya Dasar.pdf / Manusia dan Tanggung Jawab
Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji/Hak Cipta Universitas Gunadarma.

Tugas IBD 2 Manusia dan Keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN

( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Ilmu Budaya Dasar )
Disusun Oleh :
INTAN DESTRIANA DEWI
(15214362)
Kelas :
1 EA 30
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
         Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan karuniaNya lah pada akhirnya kami, selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN KEADILAN”. Makalah ini di susun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar ilmu budaya dasar.
       Makalah ini ditulis berdasarkan preferensi dari artikel yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarwoko selaku dosen pengajar mata kuliah soft skill ilmu budaya dasar atas bimbingan dan pengarahannya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Dan juga kepada rekan rekan mahasiswa yang telah membantu sehingga dapat meneyelesaikan makalah ini.
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca tentunya akan mampu membawa penulis menuju perbaikan yg lebih baik.
         Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.


Manusia dan Keadilan


Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Menurut sebagian besar teori, keadilan memiliki tingkat kepentingan yang besar. John Rawls, filsuf Amerika Serikat yang dianggap salah satu filsuf politik terkemuka abad ke-20, menyatakan bahwa “Keadilan adalah kelebihan (virtue) pertama dari institusi sosial, sebagaimana halnya kebenaran pada sistem pemikiran”. Tapi, menurut kebanyakan teori juga, keadilan belum lagi tercapai: “Kita tidak hidup di dunia yang adil”. Kebanyakan orang percaya bahwa ketidakadilan harus dilawan dan dihukum, dan banyak gerakan sosial dan politis di seluruh dunia yang berjuang menegakkan keadilan. Tapi, banyaknya jumlah dan variasi teori keadilan memberikan pemikiran bahwa tidak jelas apa yang dituntut dari keadilan dan realita ketidakadilan, karena definisi apakah keadilan itu sendiri tidak jelas. keadilan intinya adalah meletakkan segala sesuatunya pada tempatnya
Macam-macam keadilan


  • Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dan masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasamya paling cocok baginya (The man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.
Keadilan timbul karna penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang
selaras kepada bagian-hagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud
dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik.
  • Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Sebagai contoh, Ali bekerja 10 tahun dan Budi bekerja 5 tahun. Pada waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi. yaitu perbedaan sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp. 100.000.- maka Budi harus menerima. Rp 50.000. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama justru hal tersebut tidak adil.
  • Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam rnasyarakat Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Kejujuran


Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya

apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan.
Kejujuran bersangkut erat dengan masalah nurani. Menurut.Alamsyah dalam bukunya Budi Nurani. filsafat berfikir. yang disebut nurani adalah sebuah wadah yang ada dalam perasaan manusia. Wadah ini menyimpan suatu getaran kejujuran. ketulusan dalam meneropong kebenaran lokal maupun kebenaran Iliahi. (M.Alanisyah.1986:83). Nurani yang diperkembangkan dapat menjadi budi nurani yang merupakan wadah yang menyimpan keyakinan. Jadi getaran kejujuran ataupun ketulusan dapat ditingkatkan menjadi suatu keyakinan, dan atas diri keyakinannya maka seseorang diketahui kepribadiannya. Orang yang memiliki ketulusan tinggi akan memiliki keyakinan yang matang. sebabnya orang yang hatinya tidak bersih dan mau berpikir curang. memiliki keprihadian yang buruk dan rendah dan sering tidak yakin pada dirinya. Karena apa yang ada dalam nuraninya banyak dipengaruhi oleh pemikirannya yang kadang-kadang justru bertentangan.
Kecurangan


Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.

Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau, orang itu memang dari hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan usaha? Sudah tentu keuntungan itu diperoleh dengan tidak wajar. Yang dimaksud dengan keuntungan di sini adalah keuntungan, yang berupa materi. Mereka yang berbuat curang menganggap akan mendatangkan kesenangan atau keenakan, meskipun orang lain menderita karenanya.
Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah. tamak, ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita. Orang seperti itu biasanya tidak senang bila ada yang melebihi kekayaannya. Padahal agama apapun tidak membenarkan orang mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan orang lain, lebih lagi mengumpulkan harta dengan jalan curang. Hal semacam itu dalam istilah agama tidak diridhoi Tuhan.

Nama baik


Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menjaga dengan hati-hati agar namanya tetap baik. Lebih-lebih jika Ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitamya adalah suatu kebanggaan batin yang tak temilai harganya.
Ada peribahasa berbunyi “daripada berputih mata lebih baik berputih tulang” artinya orang lebih baik mati dari pada malu. Betapa besar nilai nama baik itu sehingga nyawa menjadi taruhannya. Setiap orang tua selalu berpesan kepada anak-anaknya “jagalah nama keluargamu!” Dengan menyebut “nama” berarti sudah mengandung arti “nama baik”. Ada pula pesan orang tua “jangan membuat malu” pesan itu juga berarti menjaga nama baik. Orang tua yang menghadapi anaknya yang sudah dewasa sering kali berpesan “laksanakan apa yang kamu anggap baik, dan jangan kau laksanakan apa yang kau anggap tidak baik!”. Dengan melaksanakan apa yang dianggap baik berarti pula menjaga nama baik dirinya sendiri, yang berarti menjaga nama baik keluarga.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik itu adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pnbadi, cara menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan lain sebagainya.
Pemulihan Nama Baik


Pengertian rehabilitasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah  pemulihan kepada kedudukan atau keadaan yang dahulu atau semula. Pasal 9 UU No. 14 Tahun 1970 tentang Kekuasaan Kehakiman mengatakan bahwa seseorang yang ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alasan berdasarkan UU, atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi. Pengertian  rehabilitasi dalam UU No. 14 Tahun 1970 adalah  pemulihan hak seseorang dalam kemampuan atau posisi semula yang diberikan oleh pengadilan. Kemudian menurut Pasal 1 butir 22 KUHAP,  rehabilitasi adalah hak seseorang untuk mendapat pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut atau diadili tanpa alas an berdasarkan UU atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam UU ini. Rehabilitasi mengikuti ganti kerugian. Artinya praperadilan dilakukan karena permohonan ganti kerugian, karena aparat salah melakukan penangkapan, atau tidak sesuai dengan hukum dan sebagainya dan setelah itu (setelah praperadilannya dikabulkan oleh hakim) maka yang bersangkutan bisa meminta rehabilitasi agar nama baiknya dipulihkan kembali. Pihak-pihak yang berhak mengajukan rehabilitasi itu adalah pihak yang diputus bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum yang putusannya telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Misalnya seseorang diadili, kemudian diputuskan bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum, maka dia itu berhak memperoleh rehabilitasi atas pemulihan nama baiknya.
Perbedaan antara rehabilitasi dengan pencemaran nama baik adalah bahwa rehabilitasi dilakukan karena perbuatan aparat penegak hukum. Artinya si pemohon rehabilitasi adalah tersangka, terdakwa, terpidana yang permohonan praperadilannya dikabulkan (ada campur tangan aparat) karena rehabilitasi itu adalah hak yang diberikan oleh KUHAP kepada tersangka atau terdakwa. Rehabilitasi lebih kepada hal yang tidak berhubungan dengan materi melainkan hanya menyangkut nama baik saja karena rehabilitasi adalah pemulihan hak seseorang hak atau kemampuan seseorang dalam posisi semula. Sementara pencemaran nama baik diatur dalam KUHP (mengenai pencemaran nama baik) adalah gugatan dari seseorang kepada orang lain yang dianggap telah mencemarkan nama baiknya. Jadi tidak ada campur tangan aparat dalam hal upaya paksa. Permintaan rehabilitasi bisa diajukan oleh tersangka, keluarga atau kuasanya. Jadi ahli waris juga bisa mengajukan rehabilitasi. Begitu juga halnya dengan ganti kerugian.

Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.


Sebagai contoh:
Rangga memberikan makanan kepada teman sekolahnya Retno yang kebetulan sedang tidak membawa makanan dan uang saku. Dilain kesempatan ketika Rangga lupa membawa bekal makanan dan uang sakunya atau sedang dalam kesulitan, Retno memberikan makanan atau bantuan kepada Rangga. Perbuatan Retno kepada Rangga tersebut merupakan perbuatan serupa, dan ini merupakan pembalasan.

opini:
menurut saya pribadi kejujuran itu sendiri adalah suatu keadaan apa adanya dimana seseorang akan memiliki kesadaran penuh untuk mengetahui dan menanggung konsekuensi yang diakibatkan oleh perkataan maupun perbuatan yang akan dilakukannya. sedangkan kecurangan itu kebalikannya dari kejujuran, dimana seseorang yang memiliki kesadaran penuh yang dengan sengaja bertindak tidak pada kenyataannya meskipun akan membawa dampak buruk bagi dirinya sendiri maupun orang-orang disekelilingnya.
pada dasarnya kejujuran akan cenderung lebih banyak memberikan efek positif ketimbang negatifnya jika dibandingkan dengan kebohongan alias kecurangan. tetapi bagaiman dengan bohong demi kebaikan? sering kali kita mendengar seseorang yang mengatakan bahwa ia akan berbohong demi kebaikan karena hal itu akan membuat keadaan terasa lebih nyaman, padahal kebohongan yang ia lakukan hanya akan membawa dampak yang lebih buruk lagi baginya dan dia tahu akan hal itu. orang yang melakukan kebohongan yang demikian biasanya sadar betul bahwa hal tersebut akan membawa dampak negatif lebih besar daripada mengatakan kejujuran, hanya saja tipikal orang yang seperti menurut saya, tidak berpikir panjang akan konsekuensi yang disebabkan dan kurang bijaksana dalam menentukan pilihan. karena pada dasarnya kecenderungan seseorang untuk jujur maupun curang merupakan suatu pilihan yang bersumber dari hati nurani, moral dan akhlak seseorang.


sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan
buku paket elektronik (e-book) ILMU BUDAYA DASAR
http://www.jdih.bpk.go.id/informasihukum/PncemaranNama.pdf

Tugas IBD 1 Manusia dan Keindahan

MANUSIA DAN KEINDAHAN

( Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Softskill Ilmu Budaya Dasar )
Disusun Oleh :
INTAN DESTRIANA DEWI
(15214362)
Kelas :
1 EA 30
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
Kata Pengantar
         Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karna dengan karuniaNya lah pada akhirnya kami, selaku penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ MANUSIA DAN KEINDAHAN”. Makalah ini di susun dan dibuat berdasarkan materi materi yang ada. Materi materi ini bertujuan agar dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa dalam belajar ilmu budaya dasar.
       Makalah ini ditulis berdasarkan preferensi dari artikel yang berkaitan dengan ilmu budaya dasar. Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Sarwoko selaku dosen pengajar mata kuliah soft skill ilmu budaya dasar atas bimbingan dan pengarahannya dalam penulisan dan penyusunan makalah ini. Dan juga kepada rekan rekan mahasiswa yang telah membantu sehingga dapat meneyelesaikan makalah ini.
       Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya, maka dari itu kritik dan saran dari pembaca tentunya akan mampu membawa penulis menuju perbaikan yg lebih baik.
         Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
Bekasi, November 2014
Penulis
                                   

                                         MANUSIA DAN KEINDAHAN

PENGERTIAN KEINDAHAN
Apa itu keindahan? Kata keindahan berasal dari kata indah yang berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Tentunya kita semua dan saya sendiri tahu  bahwa keindahan merupakan sesuatu, baik itu benda, pemandangan atau bahkan alunan musik yang enak dilihat, didengar dan memiliki nilai estetika yang tinggi. Kita sebagai manusia tentunya menyukai keindahan, contohnya keindahan akan lukisan yang dipajang di ruang tamu kita, karena lukisan tersebut indah maka kita memasangnya di ruang tamu karena lukisan tersebut indah, bagus, dan memiliki nilai estetika dan seni yang tinggi.
Menurut The Liang Gie dalam bukunya yang berjudul “Garis Besar Estetika”, menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris, keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beautiful” dalam bahasa Perancis “beau” dalam bahasa Italia dan Spanyol “bello” yang berasal dari bahasa latin “bellum”. Akar katanya adalah “bonum” yang berarti kebaikan, kemudian mempunyai bentuk pengecilan menjadi “bonellum” dan terakhir diperpendek menjadi “bellum”.
Selain itu, pengertian keindahan dapat dilihat dalam arti luas, estetik murni, dan terbatas.
  • Keindahan dalam arti luas, yaitu keindahan dalam ide kebaikan, watak yang indah, dan hukum yang indah. Keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga indah.
  • Keindahan dalam arti estetik murni, yaitu pengalaman estetik seseorang pada hubungannya dengan apa yang diserapnya.
  • Keindahan dalam arti terbatas, yaitu keindahan yang dapat diserap seseorang melalui panca indera.
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula bangsa Yunani pada jaman dahulu yang di dalamnya tercakup kebaikan. Bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symmetria” untuk keindahan berdasarkan penglihatan, misalnya pahatan sebuah patung atau lukisan. Kemudian “harmonia” untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi, pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi keindahan seni, alam, moral, dan intelektual.
Keindahan juga memiliki nilai-nilai, yaitu nilai intrinsik dan nilai ekstrinsik.
- Nilai intrinsik: sifat baik yang terkandung di dalamnya.
- Nilai ekstrinsik: suatu alat untuk membantu suatu hal.
Keindahan yang kita rasakan dalam hidup ini, dapat kita kita nikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang dinikmati menurut selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstensi. Kontemplasi adalah dasar dari dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan, dan menimati sesuatu yang indah. Penggabungan kontemplasi dan ekstensi dan dihubungkan di luar diri manusia maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah akan menarik perhatian orang.
RENUNGAN
Renungan berasal dari kata dasar renung, yang berarti diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Saya sendiri pastinya pernah merenung, merenungkan hal-hal yang telah terjadi selama hidup saya, memikirkan kembali segala sesuatu yang saya alami dalam hidup saya, kemudian memikirkan dalam-dalam segala sesuatu yang terjadi dalam hidup saya, baik buruknya, bermanfaat atau tidaknya dan sebagainya. Hasil dari saya merenung itu disebut sebagai renungan.
Ada beberapa teori dalam renungan, yaitu:
1. Teori Metafisik
Teori ini merupakan salah satu teori tertua yang berasal dari Plato, yang karya-karya tulisannya sebagian membahasa estetik filsafati, konsepsi keindahan, dan teori seni. Mengenai sumber seni, Plato mengemukakan teori peniruan. Hal ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalilkan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebagai realita ilahi. Dalam jaman modern ini, teori metafisik lainnya dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau, seni adalah suatu bentuk dari pemahaman terhadap realita.
2. Teori Psikologis
Sebagian ahli estetik abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanyna dengan menggunakan metode-metode psikologis. Misalnya, menurut teori psikoanalisi bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginana alam bawah sadar seseorang. Teori lain yang dapat dimasukkan ke dalam teori psikologis adalah teori penandaan yang memandang seni sebagai suatu tanda atau lambang manusia. Menurut teori penandaan, karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya.
3.  Teori Pengungkapan
Dasar dari teori ini adalah bahwa “art is an expression of human feeling”. Teori ini berhubungan dengan yang  dialami seorang seniman yang akan menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal adalah seorang filsuf Italian bernama Benedeto Croce (1886-1952) dengan karyanya yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yang berjudul “Aesthetic as  Science of Expression and General Linguistic.” Dalam buku tersebut, beliau menyatakan bahwa “art is expression of impressions (seni adalah pengungkapan dari kesan-kesan)
KESERASIAN
Kata serasi, mendengar kata tersebut pastinya yang terlintas di pikiran kita adalah cocok, pas, atau sesuai. Keserasian, berasal dari kata serasi, dimana serasi memiliki arti cocok atau sesuai benar. Kata cocok mengandung unsur perpaduan , pertentangan ukuran, dan seimbang. Segala sesuatu yang serasi pasti menghasilkan suatu keindahan, misalnya keserasian pakaian yang kita kenakan, maka akan terlihat indah dan enak untuk dilihat. Ada beberapa teori keserasian, diantaranya:
1. Teori Objektif
Teori ini berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptakan nilai estetika adalah sifat  yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori ini adalah Plato, dan Hegel.
2. Teori Perimbangan
Teori ini berpendapat bahwa keindahan dianggap sebagai kualitas dari benda-benda yang disusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka. Pendukung teori ini adalah Pythagoras.
Kesimpulannya, menurut saya  segala sesuatu yang serasi pasti akan menghasilkan suatu keindahan yang enak untuk dilihat mata kita dan keserasian tersebut membuat kita merasa senang dan nyaman. Dalam hidup, kita juga harus memperhatikan keserasian dalam segala aspek baik dalam hal berpakaian, selera seni, atau bahkan dalam kehidupan bersama dengan sesama manusia.
3. Teori Subjektif
Teori ini berpendapat bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda. Pendukung teori ini adalah Henry Home, Earlof Shaffesburry.

sumber : Buku IBD Universitas Gunadarma karangan Widyo Nugroho dan Achmad Muchji

Senin, 01 Desember 2014

Akuntansi Pengendalian Internal dan Prinsip Kas

PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian Intern ( Internal Control )
Seiring dengan perkembangan skala usaha
dalam suatu perusahaan, pemilik perusahaan
tidak mungkin untuk bisa melakukan
pengawasan atas semua operasi perusahaan
secara langsung atau dengan kata lain
pemilik tidak mungkin bisa terlibat langsung
dalam operasi perusahaanya. Untuk itu pemilik
perusahaan perlu mendelegasikan
wewenangnya kepada pemimpin managemen
perusahaan dan managemen meneruskan
kembali kewewenangan tersebut dengan
menerapkan prosedur-prosedur pengendalian
intern.
Pengendalian Intern meliputi semua
perancangan dari suatu organisasi dan semua
metode serta prosedur yang diterapkan
managemen dalam rangka untuk :
1. Menjaga asset perusahaan dari
pencurian, pembobolan,
perampokan, manipulasi, korupsi
yang dilakukan (fraud) oleh
pihak-pihak tertentu, serta
penggunaan harta kekayaan
perusahaan yang tidak
diotorisasi.
2. Meningkatkan akurasi dan
kepercayaan dari catatan
akuntansi dengan cara
mengurangi resiko kesalahan
(error) dalam proses akuntansi
yang dilakukan.
Prinsip-Prinsip Pengendalian Intern
Meskipun banyak perusahaan yang
menetapkan prosedur pengendalian Intern
dengan bahasa aturan yang berbeda-beda
namun pada umumnya masing-masing
mengandung prinsip-prinsip pokok
pengendalian intern yang sama. Diantara
prinsip-prinsip pengendalian intern
tersebuat adalah :
1. Pembentukan pertanggung jawabkan
(establishment of responsibility)
2. Adanya pemisahan tugas secara
tegas (segregation of duties)
3. Prosedur dokumentasi harus dimiliki
perusahaan (documentation procedure)
4. Pengendalian secara fisik, mekanik,
dan elektronik (physical mechanical
and electronic controls)
5. Verifikasi internal yang independen
harus ada (independent internal
verification)
1
1.1 Pembentukan pertanggung jawaban
Manajemen harus menetapkan tanggung
jawab secara jelas.
Setiap orang memiliki tanggung jawab
untuk tugas yang di berikan kepadanya.
Pembentukan pertanggung jawaban
meliputi otorisasi dan persetujuan atas suatu
transaksi.
1.2 Pemisahan Tugas
Tanggung jawab atas pekerjaan dan
tugas harus diberikan kepada individu yang
bebeda, (misalnya pemisahan tugas antara
petugas yang mengurusi penyimpanan kas
dengan petugas yang mengurusi pencatatan
kas).
Tanggung jawab untuk memelihara
catatan harus terpisah degan tanggung
jawab untuk menjaga keadaan visi kekayaan
perusahaan.
1.3 Prosedur dukumentasi harus dimiliki
perusahaan
Dokumentasi yang baik diperlukan untuk
melindungi kekayaan perusahaan dan
menjamin bahwa semua karyawan
melaksanakan prosedur yang ditentukan.
Dokumentasi yang bisa di percaya akan
menjadi sumber informasi yang dapat
digunakan manajemen untuk memonitor
kegiatan operasi perusahaan.
Ada beberapa prinsip dalam prosedur
dokumentasi, yaitu :
Semua dokumen harus diberi namaterlebih
dahulu (prenumbered) yang bercetak, dan
semua dokumen harus
dipertanggungjawabkan.
Dokumen sebagai bukti pencataan
akuntansi disampaikan ke bagian akuntansi
untuk meyakinkan bahwa transaksi telah di
catat tepat waktu.
1.4 Pengendalian secara fisik, mekanis dan
elektonik
Sebaiknya perusahaan menetapkan
pengendalian secara elektronik disamping
cara mekanis dan fisik untuk menjaga
kekayaan. Sebagai contoh penerapan
pengendalian mekanis adalah penggunaan kas
register, cheque protector. Pengendalian
mekanisme menggunakan brankas (peti besi),
ruang khasanah (strong room) dan contoh
pengendalian elektronik adalah pemakaian
mesin aksensi elektronik sidik jari yang
terhubung dengan komputer, cctv (televisi
monitor), alarms elektronik, garmen sensors.
2
1.5 Verifikasi Intern Independen
Meskipun sistem pengendalian intern telah
dirancang dengan baik, kemungkinan
terjadinya penyimpangan suatu saat tetap
terjadi untuk itu diperlukan pengkajian ulang
secara teratur dan berkesinambungan agar
dapat dijalankan secara teratur, tertib dan
benar.
Pengendalian yang efektif dapat dicapai
untuk itu harus dilakukan :
Verifikasi secara periodik dan mendadak.
verifikasi oleh petugas yang independen.
Penyampaian saran kepada manajer untuk
tindakan koreksi.
Keterbatasan Pengendalian Intern :
Adanya kemungkinan timbulnya beban (cost)
untuk mendesain pengendalian intern yang
lebih besar dibandingkan manfaat yang
diperoleh.
Adanya faktor sumber daya manusia.
Besarnya ukuran perusahaan.
PRINSIP KAS
Kas merupakan harta yang paling diperlukan
suatu sistem dan prosedur akuntansi untuk
mencatat dan mengendalikan. Kas adalah alat
pertukaran yang di akui oleh masyarakat
umum dan oleh sebab itu merupakan dasar
landasan yang kuat untuk di pakai sebagai
alat pengukur terhadap semua kegiatan
ekonomi di dalam perusahaan.
Ada dua kriteria agar alat pembayaran dapat
di klasifikasikan sebagai :
harus dapat diterima umum sebagai alat
pembayaran atau diterima oleh bang sebagai
simpanan sebesar nilai nominalnya
harus dapat digunakan sebagai alat
pembayaran untuk kegiatan sehari-hari
Kas meliputi uang tunai atau alat alat
pembayaran yang diterima oleh umum baik
perusahaan maupun bank ( uang tunai kertas
dan logam, cek, wesel cek, rekening bank
yang berbentuk tabungan dan giro)
kas memiliki sifat-sifat atau karakteristik :
kas mempunyai sifat yang aktif tetapi tidak
produktif
kas (uang tunai) tidak mempuunyai
identitas kepemilikan dan mempunyai sifat
yang mudah di pindah tangankan.
3
2.1 Sistem Pengendalian Internal
Terhadap Kas
Akuntansi terhadap kas lebih di titik
beratkan pada fungsi penyediaan informasi
untuk kepentingan manajemen kepada kas.
Secara garis besar akuntansi terhadap kas
harus di arahkan kepada dua hal yaitu :
administratif dan accounting control, yang
secara umum terdiri dari :
Menyediakan kas yang cukup untuk operasi
perusahaan sehari-hari (likuiditas)
Menghindarkan terjadinya kas yang
menganggur (idle money)
Mencegah terjadinya kerugian-kerugian
sebagai akibat dari adanya penyalahgunaan
terhadap kas.
Pengawasan Kas
Sistem pengawas intern suatu perusahaan
berbeda dengan perusahaan lain karena
bentuk dan jenis perusahaan bermacam-
macam. Sebagai pedoman untuk mengadakan
pengawasan kas sebagai berikut :
Penermiaan Uang
ur-prosedur pengawasan yang dapat digunakan
antara lain :
harus ditunjukan dengan jelas fungsi-
fungsi penerimaan kas dari setiap penerimaan
kas harus segera di cata dan di setor ke
bank
diadakan oemisahan fungsi antara
pengurusan kas dengan fungsi pencatatan
kas
didakan pengawasan yang ketat terhadap
fungsi penerimaan dan pencatatan kas selain
itu setiap hari harus di buat laporan kas
Pengeluaran Uang
pa prosedur pengawasan yang penting adalah
sebagai berikut :
1. Semua pengeluaran uang
menggunakan cek kecuali untuk
pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari
kas kecil.
Dibentuk dana kas kecil yang diawasi
dengan ketat.
Penulisan cek hanya dilakukan apabila
didukung bukti bukti yang lengakap atau
voucher.
4. Dipisahkan antara orang orang yang
mengumpulkan bukti bukti pengeluaraan,
yang menulis cek, yang
menandatangani cek, dan yang mencatan
pengeluaran kas.
Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka
waktu yang tidak tertentu.
Diharuskan membuat kas harian.
4
DANA KAS KECIL (Petty cash
fund)
Dana kas kecil atau Petty cash fund
adalah uang kas yang disediakan untuk
membayar pengeluaran – pengeluaran yang
jumlahnya relatif kecil dan tidak ekonomis
bila dibayar dengan cek.
hubungannya dengan kas kecil ada dua
metode yang digunakan yaitu :
Sistem Imprest
Metode Fluktuasi
stem imprest
Dalam sistem ini jumlah dalam rekening kas
kecil selalu tetap, yaitu sebesar cek yang
diserahkan kepada kasir kas kecil untuk
mebnentuk dana kas kecil.
cek tersebut di tuangkan ke bank oleh kasir
kas kecil dan uangnya digunakan untuk
membayar pengeluaran-pengeluaran kas kecil.
stem metode fluktuasi
Dalam metode fluktuasi pembentukan dana
kas kecil dilakukan dengan cara yang sama
seperti pada sistem imprest. Perbedaannya
dengan sistem imprest adalah bahwa dana
metode fluktuasi saldo rekening kecil tidak
tetap, tetapi berfluktuasi sesuai dengan
jumlah pengisian kembali dan pengeluaran-
pengeluaran kas kecil.
pencatatan langsung dilakukan setiap
terjadinya pengeluaran pengeluaran dari
dana kas kecil.