Minggu, 23 November 2014

Sistem Informasi Akuntansi (1EA30)

•Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu
komponen organisasi yang mengumpulkan,
mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa
dan mengkomunikasikan informasi finansial
dan pengambilan keputusan yang relevan
bagi pihak luar perusahaan dan pihak
ekstern.
Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah
Sistem Informasi.
Karakteristik SIA yang membedakannya
dengan subsistem CBIS lainnya :
SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
Berpegang pada prosedur yang relatif
standar
Menangani data rinci
Berfokus historis
Menyediakan informasi pemecahan minimal
Fungsi penting yang dibentuk Sistem
Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi
antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi
yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi.
Subsistem Sistem Informasi Akuntansi
memproses berbagai transaksi keuangan dan
transaksi nonkeuangan yang secara
langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.
Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3
subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi, mendukung
proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/pelaporan keuangan,
menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas,
pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen, yang
menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
Berbagai transaksi non keuangan yang tidak
bisa diproses oleh Sistem Informasi
Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem
Informasi Manajemen. Adapun perbedaan
keduanya adalah :
SIA mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan informasi keuangan
SIM mengumpulkan mengklasifikasikan,
memproses, menganalisa dan
mengkomunikasikan semua tipe informasi
Sebuah Sistem Informasi Akuntansi
menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara
efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
Menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
2 komponen Sistem Informasi Akuntansi
antara lain :
Spesialis Informasi
Akuntan
Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai
pusat informasi perusahaan:
Bagian pemasaran mempertimbangkan
untuk memperkenalkan jenis produk baru
dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu
bagian tersebut meminta laporan analisa
perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh
dari usulan produk baru tersebut
Bagian SIA memproyeksikan perkiraan
biaya dan perkiraan pendapatan yang
berhubungan dengan produk tersebut,
kemudian data yang diperoleh diproses oleh
EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan
ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke
bagian pemasaran.
Kedua bagian akan merundingkan hasil
analisa tersebut untuk dicari keputusan yang
sesuai.
Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek
yang berhubungan dengan sistem bisnis
modern yaitu :
Pentingnya komunikasi antar departemen
yang mengarah untuk tercapainya suatu
keputusan.
Peranan SIA dalam menghasilkan
informasi yang dapat membantu departemen
lainnya untuk mengambil keputusan.
Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh
Sistem Informasi Akuntansi dibedakan
menjadi 2, yaitu :
Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk
laporan keuangan yang ditujukan kepada
pihak extern.
Informasi Akuntansi Manajemen, berguna
bagi manajemen dalam pengambilan
keputusan.
Sistem informasi adalah serangkaian
prosedur formal di mana data dikumpulkan,
diproses menjadi informasi dan
didistribusikan ke para pengguna.
Adapun kerangka kerja sistem informasi
dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem
Informasi Manajemen dan Sistem Informasi
Akuntansi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
sebuah Sistem Informasi yang menangani
segala sesuatu yang berkenaan dengan
Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya
adalah sebuah Sistem Informasi. Fungsi
penting yang dibentuk SIA pada sebuah
organisasi antara lain :
Mengumpulkan dan menyimpan data
tentang aktivitas dan transaksi.
Memproses data menjadi into informasi
yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Melakukan kontrol secara tepat terhadap
aset organisasi.
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi
keuangan dan transaksi nonkeuangan yang
secara langsung memengaruhi pemrosesan
transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
Sistem pemrosesan transaksi
mendukung proses operasi bisnis harian.
Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
menghasilkan laporan keuangan, seperti
laporan laba/rugi, neraca, arus kas,
pengembalian pajak.
Sistem pelaporan manajemen
yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus
serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran,
laporan kinerja, serta laporan
pertanggungjawaban.
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja,
perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan
dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
Bagaimana mentransformasi data kedalam
informasi sehingga manajemen dapat
menggunakan untuk menjalankan organisasi?
Bagaimana menjamin ketersediaan,
keandalan, keakuratan informasi ?
Sebuah SIA menambah nilai dengan cara:
Menyediakan informasi yang akurat dan
tepat waktu sehingga dapat melakukan
aktivitas utama pada value chain secara
efektif dan efisien.
Meningkatkan kualitas dan mengurangi
biaya produk dan jasa yang dihasilkan
Meningkatkan efisiensi
Meningkatkan kemampuan dalam
pengambilan keputusan
Meningkatkan sharing knowledge
menambah efisiensi kerja pada bagian
keuangan
PRINSIP DAN ASPEK PENTING
SISTEM INFORMASI
AKUNTANSI
Prinsip-prinsip Sistem informasi akuntansi
1.Kefektifan Biaya : Sistem akuntansi
harus efektif biaya. Manfaat informasi
yang diberikan harus melebihi biaya
yang dikeluarkan untuk menjalani
system tersebut.
2.Tingkat Kegunaan : Agar berguna,
informasi harus dapat dimengerti,
relevan, dapat diandalkan, tepat waktu,
dan akurat. Pembuat system akuntansi
harus mempertimbangkan kebutuhan
dan tingkat pengetahuan berbagai
macam pengguna.
3.Flexibilitas : Sistem akuntasni
seharusnya dapat mengakomodasi
berbagai macam pengguna dan
mengubah informasi yang dibutuhkan.
Sistem harus cukup flexible dan
memenuhi perubahan permintaan
informasi yang dibutuhkan.
4.Mengembangkan Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi dikembangkan dalam
empat tahap.
1.Analisis : Merencanakan dan
mengidentifikasi informasi-informasi
yang
dibutuhkan dan sumber-
sumbernya.
2.Desain : Membuat formulir-formulir,
dokumen-dokumen, prosedur-prosedur,
deskripsi pekerjaan dan
laporan.
3.Implementasi : Instal system, melatih
orang dan membuat system secara
menyeluruh berjalan.
4.Menindaklanjuti : Mengawasi
efektifitas dan membenahi segala
kelemahan.
5.Sistem Manual vs Sistem
Komputerisasi
1.Sistem akuntansi manual, setiap
tahapan dalam siklus akuntansi
dilakukan secara manual (tangan).
Sebagai contoh , setia transaksi
akuntansi dicatat secara manual
(tangan)dalam jurnal; diposting
(dibukukan) secara manual pula ke
buku besar. Dalam menghitung Saldo
buku besar dan dalam menyusun
neraca saldo serta laporan keuangan
harus dilakukan dengan perhitungan
manual.
2. Sistem terkomputerisasi, dalam
menjalankan siklus akuntansi terdapat
program computer yang digunakan,
seperti penjurnalan, posting dan
penyusunan neraca saldo. Setiap jurnal
dan buku besar dapat dicatat dalam
basis data(database), computer. Untuk
menjalankan system bisnis seperti
penagihan, fungsi penyiapan
penggajian dan fungsi penganggaran
telah ada software untuk menjalankan
itu
Akuntansi dapat didefinisikan berdasarkan
dua aspek penting yaitu :
a. Penekanan pada aspek fungsi yaitu
pada penggunaan informasi akuntansi.
Berdasarkan aspek fungsi akuntansi
didefinisikan sebagai suatu disiplin
ilmu yang menyajikan informasi yang
penting untuk melakukan suatu
tindakan yang efisien dan mengevaluasi
suatu aktivitas dari organisasi.
Informasi tersebut penting untuk
perencanaan yang efektif, pengawasan
dan pembuatan keputusan oleh
manajemen serta memberikan
pertanggungjawaban organisasi kepada
investor, kreditor, pemerintah dan
lainnya.
b. Penekanan pada aspek aktivitas dari
orang yang melaksanakan proses
akuntansi.
Dalam aspek ini orang yang
melaksanakan proses akuntansi harus :
a) Mengidentifikasikan data yang
relevan dalam pembuatan keputusan.
b) Memproses atau menganalisa data
yang relevan.
c) Mengubah data menjadi informasi
yang dapat digunakan untuk
pembuatan keputusan.
Fungsi Utama Sistem Informasi Akuntansi
Setiap sistem informasi akuntansi akan
melaksanakan lima fungsi utamanya
yaitu :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data
dari semua aktivitas dan transaksi
perusahaan
b. Memproses data menjadi informasi
yang berguna pihak manajemen.
c. Memanajemen data-data yang ada
kedalam kelompok-kelompok yang
sudah ditetapkan oleh perusahaan.
d. Mengendalikan kontrol data yang
cukup sehingga aset dari suatu
organisasi atau perusahaan terjaga.
Penghasil informasi yang menyediakan
informasi yang cukup bagi pihak
manajemen untuk melakukan
perencanaan, mengeksekusi
perencanaan dan mengkontrol
aktivitas.
Prosedur: suatu urut-urutan
pekerjaan kerani (clerical), biasanya
melibatkan beberapa orang dalam
satu bagian atau lebih, disusun
untuk menjamin adanya perlakuan
yang seragam terhadap transaksi-
transaksi perusahaan yang sering
terjadi (W. Gerald Cole).
PERBEDAAN PENGERTIAN SISTEM DAN PROSEDUR :
SISTEM
suatu jaringan prosedur yang dibuat melalui
pola yang terpadu untuk melaksanakan
kegiatan pokok perusahaan.
PROSEDUR
suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya
melibatkan beberapa orang dalam satu
departemen atau lebih, yang dibuat untuk
menjamin penanganan secara seragam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar